THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 21 November 2011

KONSEP KESETIMBANGAN DINAMIS

A. KONSEP KESETIMBANGAN DINAMIS

1. Reaksi berkesudahan dan dapat balik
reversibel, ireversibel,setimbang, dinamis(Kata Kunci)

      Berdasarkan arahnya, reaksi dapat dibedakan
menjadi reaksi berkesudahan (irreversible/ satu arah)
dan reaksi dapat balik (reversibel/ dua arah). Pada
reaksi berkesudahan, hasil reaksi tidak dapat diubah lagi menjadi zat pereaksi.
Misalnya, pada reaksi pembakaran kayu atau proses pengkaratan besi. Abu atau
arang hasil pembakaran tidak dapat diubah kembali menjadi kayu seperti semula.
Di lain pihak, ada reaksi dapat balik, yaitu reaksi yang berlangsung dalam dua arah.
Artinya, zat-zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi. Sebagai
contoh, reaksi antara timbal (II) sulfat dengan natrium iodida.
• Jika serbuk timbal (II) sulfat direaksikan dengan larutan natrium iodida, terbentuk
endapan kuning dari timbal (II) iodida:
PbSO4 (s) + 2 NaI (aq) PbI2 (s) + Na2SO4 (aq)
• Sebaliknya, bila endapan timbal (II) iodida direaksikan dengan larutan natrium
sulfat , maka akan terbentuk kembali endapan timbal (II) sulfat yang berwarna
putih:
PbI2 (s) + Na2SO4 (aq) PbSO4 (s) + 2 NaI (aq)
• Kedua reaksi tersebut dapat digabungkan sebagai berikut :
PbSO4 (s) + 2NaI (aq) PbI2 (s) + Na2SO4 (aq)
Penulisan reaksi bolak balik ditandai dengan dua panah yang arahnya berlawanan.
Dengan demikian, pada reaksi tersebut terjadi proses kesetimbangan dinamis, yaitu
proses bolak balik yang lajunya sama untuk kedua arah.
2. Keadaan setimbang
Meskipun sebagian besar reaksi bersifat reversibel, akan tetapi tidak semua
reaksi dapat balik bisa menjadi reaksi setimbang. Agar suatu reaksi dapat mencapai
kondisi setimbang, diperlukan beberapa syarat, antara lain:
a· Berupa reaksi bolak-balik
Suatu reaksi dapat menjadi reaksi kesetimbangan jika reaksi baliknya dapat
dengan mudah terjadi secara bersamaan. Terkadang kita memerlukan adanya
pengaruh dari luar agar suatu reaksi menjadi dapat balik. Pada umumnya, reaksireaksi
homogen (reaksi yang fasa-fasa pereaksi dan hasil reaksinya sama) akan lebih
mudah berlangsung bolak balik dibandingkan dengan reaksi yang heterogen.
Contoh:
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)
Biasanya, reaksi heterogen hanya dapat berlangsung bolak balik pada suhu tinggi.
Contoh:
CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g)
67
b. Bersifat dinamis
Suatu reaksi kesetimbangan tidaklah statis, melainkan bersifat dinamis. Artinya,
secara makroskopis reaksi berlangsung terus menerus dalam dua arah dengan
laju yang sama. Karena laju pembentukan zat ke ruas kanan sama dengan laju
pembentukan zat ke ruas kiri, maka pada keadaan setimbang jumlah masingmasing
zat tidak lagi berubah, sehingga reaksi tersebut dianggap telah selesai.
Berlangsungnya suatu reaksi secara makroskopis dapat dilihat dari perubahan suhu,
tekanan, konsentrasi, atau warnanya; sementara perubahan dalam skala mikroskopis
atau molekul tidak dapat teramati.
c. Dilakukan dalam sistem tertutup
Kesetimbangan kimia hanya dapat berlangsung dalam sistem tertutup. Sistem
tertutup adalah suatu sistem reaksi dimana baik zat-zat yang bereaksi maupun zatzat
hasil reaksi tidak ada yang meninggalkan sistem. Reaksi antara timbal (II) sulfat
dengan larutan natrium iodida tidak mungkin berlangsung bolak balik jika timbal (II)
iodida yang terbentuk pada reaksi tersebut dibuang atau dihilangkan dari sistem.

B. PERGESERAN KESETIMBANGAN

1. Asas Le Chatelier pergeseran, faktor,
kesetimbangan

1. Asaz Henry Louis Le Chatelier
Pada dasarnya, suatu reaksi kesetimbangan
dapat digeser ke arah yang kita kehendaki dengan
cara mengubah konsentrasi salah satu zat, dengan
mengubah suhu, dan dengan mengubah tekanan
atau volume gas. Seberapa besar pengaruh dari
faktor-faktor luar tersebut terhadap kesetimbangan,
dapat diramalkan berdasarkan pemahaman
terhadap azas Le Chatelier yang dikemukakan oleh
Henry Louis Le Chatelier (1850-1936) berikut:
Jika terhadap suatu kesetimbangan
dilakukan aksi (tindakan) tertentu, maka
sistem itu akan berubah sedemikian rupa
sehingga pengaruh aksi tersebut akan
menjadi sekecil mungkin

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan
• Perubahan konsentrasi
– Jika salah satu konsentrasi zat diperbesar, reaksi akan bergeser dari arah
zat tersebut
– Jika salah satu konsentrasi zat diperkecil, reaksi akan bergeser ke arah zat
tersebut
• Perubahan suhu
– Jika suhu dinaikkan, reaksi akan bergeser ke arah reaksi endoterm
– Jika suhu diturunkan, reaksi akan bergeser ke arah reaksi eksoterm
• Perubahan tekanan atau volume
– Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), reaksi akan bergeser ke arah
jumlah mol gas yang lebih kecil
– Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), reaksi akan bergeser ke arah
jumlah mol gas yang lebih besar

0 komentar: